Letter to Maya Angelou adalah sebuah buku yang dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca dan mengajak mereka untuk menyelami pemikiran yang mendalam tentang isu-isu lingkungan dan masyarakat.
Seratus foto pemandangan alam yang menakjubkan dan intim telah disertakan dalam buku ini. Bidikan indah sekawanan burung yang baru lepas landas, hutan yang mempesona, warna musim gugur yang menakjubkan, dan matahari terbenam yang luar biasa sudah cukup untuk membuat saya menjadi penggemar buku ini.
Foto-foto itu disertai dengan syair-syair puitis, yang, sayangnya, tidak menarik perhatian saya. Sejujurnya, saya bahkan tidak mengerti banyak ayat. Namun, secara keseluruhan, jelas bahwa maksud penulis adalah untuk mendorong keterbukaan terhadap petualangan, kesempatan untuk berkembang, dan partisipasi dalam isu-isu yang penting. Saya sangat menyukai beberapa pernyataan khususnya, "Biarkan hatimu menjadi pemandumu, dan otakmu sebagai alat" dan "Selalu liburan ketika kamu mencintai".
Oluwadahusi adalah seorang pria yang telah menyulap banyak topi selama beberapa waktu - dari menjadi pengacara, penulis dan penyair, hingga upaya yang lebih bermanfaat sebagai guru dan ayah. Dia memperingatkan para pembacanya bahwa "ketidakteraturan yang tampak dalam teks mana pun, kurangnya tanda baca" dilakukan dengan maksud untuk memprovokasi pembaca untuk mengisi bagian yang kosong itu sendiri.